Tak Jauh Dari Pohonnya, Begini Cara Nenek Mendidik Ibu


 

Ada sebuah miskonsepsi yang banyak terjadi di masyarakat kita. Saat anak sudah beranjak dewasa, bahkan telah berkeluarga, orang tua merasa telah 'lepas' dan bebas tugas dari mendidik putra-putrinya. Tugas menjadi orang tua, salah satunya adalah mendidik anak, tidak akan pernah selesai sampai akhir hayat. Orang tua mungkin tidak punya andil besar dalam mendidik cucu-cucu mereka karena cucu adalah tugas utama anak, tapi orang tua masih punya hak untuk memberi masukan untuk anak-anaknya, terutama jika memang ada hal yang perlu dibenahi dalam mendidik.


Salah satu hal paling sederhana yang bisa menjadi cara mendidik anak yang sudah dewasa adalah dengan memberikan contoh. Cara ini pun berlaku ketika mereka masih kecil, namun lebih ditekankan lagi ketika sudah dewasa. Sebagaimana yang dilansir dalam Ibupedia, orang tua punya pengaruh besar dalam pembentukan karakter anak dengan memberikan contoh atau role model. Ketika orang tua berusaha untuk menunjukkan kebaikan, maka anak akan ikut. Demikian juga ketika orang tua lebih cenderung menunjukkan kebiasaan buruk, maka anak pun akan meniru.

Bagaimana menunjukkan contoh kepada anak yang telah dewasa?

1. MULAI SAJA
Tidak akan terlaksana kebaikan jika tidak dimulai. Maka mulailah dari apa yang bisa dilakukan, semampu kita. Anak yang sudah dewasa cenderung sudah memiliki pendirian dan pemikiran sendiri, dan terkadang sulit untuk dipengaruhi jika hanya dengan kata-kata. 
 
2. KONTINYU
Saat kebaikan itu hanya dikerjakan sekali saja, tentu tidak akan membekas dan hanya dianggap angin lalu. Berbeda ketika kebaikan itu dilakukan secara kontinyu atau terus menerus, maka anak akan  menjadi terbiasa melihat 'kebiasaan baik' tersebut.

3. LIBATKAN DAN KOMUNIKASI YANG BAIK
Seperti yang dijelaskn di poin kedua, anak yang telah dewasa sudah memiliki gagasan atau ideologi sendiri. Namun bukan berarti itu menutup sama sekali komunikasi antara orang tua/nenek dan anak/menantu. Seorang nenek bisa menggunakan cara komunikasi yang baik dan tidak terkesan memaksakan, karena anak yang sudah dewasa merasa bahwa mereka sudah paham bagaimana menjalani kehidupan. Adakalanya mereka memang lebih ahli daripada orang tua, namun untuk beberapa hal tidak ada salahnya seorang nenek memberikan nasihat pada anak/menantu dengan bahasa yang baik dan sederhana. Perlu diperhatikan juga bahwa nasihat itu harus benar-benar dari hati, karena dengan begitulah nasihat itu akan menyentuh hati penerimanya.
Libatkan anak dan menantu dalam aktivitas kebaikan, minta tolong saat kita butuh bantuan mereka. Dengan demikian mereka akan ikut andil dalam aktivitas tersebut.

Contohnya seorang nenek yang banyak bersedekah, sering bersilaturahmi dengan tetangga sambil mengantar makanan seadanya, menjaga hubungan baik dengan kerabat yang dekat maupun yang jauh dan tidak menyebutkan problem/perselisihan dengan kerabat tersebut, tentu akan diperhatikan oleh anak-anaknya. Apalagi jika dilakukan di akhir-akhir usia, tentu anak akan jadi semakin tertarik mengapa ibu begitu kekeuh dengan aktivitas ini. Ditambah dengan komunikasi yang baik antara nenek dan anak, dengan wejangan sederhana, tentu itu akan melekat dalam diri anak.

Sehingga saat sang nenek sudah meninggalkan dunia ini, kebiasaan yang sebelumnya menjadi pemandangan biasa yang dilihat anak tersebut akan punya daya tarik tersendiri untuk diteruskan. Anak akan cenderung mengikuti jejak nenek, apalagi jika tidak ada keluhan sama sekali saat nenek mengerjakan hal tersebut. Hubungan antar tetangga baik, hubungan antar kerabat pun baik karena nenek tidak mewariskan dendam ataupun perselisihan, melainkan amal kebaikan.
 
mengundang makan bersama, salah satu kebiasaan baik untuk berbagi

 
Jika hal-hal ini hanya sekedar disampaikan dengan lisan, tentu tidak menjadi hal yang membekas. Beda jika aktivitas ini dikerjakan secara rutin, dengan mengajak anak turut andil dalam aktivitas tersebut (misalnya dengan meminta tolong mengantar atau ikut membantu prosesnya), lalu ditambah dengan komunikasi yang baik, tentu akan melahirkan amal kebaikan yang berlanjut tanpa putus.
 
 ---
 
 
 
 
 

 
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition IBUPEDIA.
 
Tulisan ini dipersembahkan untuk Yangti dan Mbah Putri rahimahumullah. Semoga Allah merahmati beliau berdua, melapangkan kuburnya, dan menganugerahi surga untuk beliau berdua.

Comments

Popular Posts