So Life Goes On....


 

Bismillah,

Assalamu'alaikum!

Bapak dan Ibuku tuh gaptek. Well, nggak sepenuhnya gaptek sih, beliau berdua hanya punya pengetahuan yang sangat terbatas tentang teknologi. Istilah-istilah seperti download, upload, loading, enter, dll itu selain karena bahasa asing, beliau berdua nggak begitu tahu apa maksudnya.

Karena banyak interaksi dengan beliau berdua, akhirnya aku merasa kalau aku ini.... pinter. Hahaha. Jelek banget yak, sombong pol. Ingat makna sombong? Menolak kebenaran dan meremehkan manusia.

Jangan ditiru, ya.

Anyways. Selama masa mencari kerja ini, aku pikir ilmuku masih relevan di jaman sekarang. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu aku diterima bekerja di sebuah agensi kepenulisan. Salah satu saran mereka adalah: menulis pakai 'robot'. Manfaatkan AI yang sudah tersedia di internet. Tapi jangan sampai sama persis dengan tulisan lainnya di internet karena bakal mereka cek juga di mesin pendeteksi plagiasi.

Aku yang terbiasa nulis dengan.... santai dan apa adanya (alias manual research, manual re-write, manual editing) tentu agak kewalahan dengan sistem ini. Apalagi jumlah tulisan yang diminta cukup banyak. Sementara aku biasa menulis tidak lebih dari 4000 kata per hari. 

Bukan hanya perkara jumlah kata, aku juga harus memperhatikan keywords yang pas, begitu juga dengan letak keywords tersebut. Sungguh sesuatu yang baru buat aku yang biasa nulis seenaknya sesuai feeling.

Tiba-tiba saja aku harus aware kata apa yang cocok agar traffic pengunjung naik. Terus aku juga harus tau kalimat apa yang bagus agar pengunjung/pembaca bukan hanya sekedar mampir, tapi juga tertarik untuk stay. Tentu ini beda banget dengan kebiasanku menulis. Jujur saja, aku bahkan sampai takut ngeblog lagi karena kecewa melihat traffic blog sangat rendah. 

Dari kejadian itu aku jadi menyadari bahwa aku nggak berbeda dengan Bapak dan Ibuku. Aku yang sekarang ini bisa dibilang gaptek kalau dibandingkan dengan anak-anak Gen Z yang sudah biasa pakai AI dan ChatGP. Yang lebih sering tau informasi dari Tiktok dan sosial media dibandingkan menunggu dari baca koran harian. Yang lebih sering belanja online dan nunggu barang datang di rumah dibandingkan langsung ke pasar dan merasakan yang namanya ngotot nawar harga barang (hehehe). 

Salah satu upayaku belajar biar nggak ketinggalan jaman, aku ikut salah satu kelas Content Writing dan Copywriting gratis. Banyak sekali insight yang aku dapatkan di kelas-kelas itu. Salah satunya bahwa ilmu itu terus berkembang, dan tuntutan dunia kerja sekarang adalah semakin kamu punya banyak skill yang mendukung, maka pekerjaanmu akan semakin 'mudah'.

Aku belajar bahwa siklus hidup itu dari duluuuuuuuu sampai nanti kiamat ya nggak akan pernah berubah. Manusia itu dilahirkan lemah, lalu dia akan tumbuh kuat, lalu semakin lama dia akan melemah lagi.

Termasuk Bapak Ibuku. Termasuk aku.

Bukan hanya dalam perkara fisik, tapi juga dalam perkara pengetahuan dan pemahaman ilmu. 

Benarlah apa yang difirmankan Allah dalam Ar-Rum:54.

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

Referensi : https://tafsirweb.com/7418-surat-ar-rum-ayat-54.html


So. Life goes on. Waktu tidak berhenti berdetak hanya untuk menunggu ketertinggalan kita. Maka manfaatkan waktu sebaik mungkin. Dan banyak-banyak minta pertolongan Allah. Karena makhluk lemah kayak kita ini bisa apa sih kalau nggak ditolong sama Yang Maha Kuat? ;__;


Comments

Popular Posts