Memperbaiki Diri


Bismillah,
Assalamu'alaikum!

Seperti yang aku tulis di sini, banyak sekali hal yang menjadi bahan pelajaran dan pertimbanganku. Setelah mempelajari tentang blog ini, aku juga mau tidak mau jadi menyadari tentang diri sendiri.
 
Beberapa waktu lalu di kajian Riyadhusshalihiin , ustadz hafizhahullah menyebutkan kalimat yang disampaikan oleh Imam malik rahimahullah di atas: aku belajar untuk diriku sendiri

Artinya, kita belajar bukan untuk menggurui orang lain, bukan untuk punya bahan mengkritik orang lain, bukan juga untuk merasa lebih baik dari orang lain. Kita belajar untuk diri kita sendiri. Untuk memperbaiki diri kita sendiri. Untuk melawan masa lalu kita yang buruk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Aku sadar banget ternyata sepanjang hidupku ini aku masih belum banyak berbuat kebaikan, belum memberikan apa-apa, nggak punya prestasi yang bisa aku jadikan ladang pahala yang bisa aku bawa ke liang kubur, masih banyak kekurangan yang harus teruuuuus diperbaiki, harus mulai merubah pola di atas kebaikan dan menahan diri.

Itu semua butuh konsistensi, butuh reminder demi reminder, butuh BELAJAR dan BELAJAR tanpa henti. Life is about never ending learning, right? Secara teori sebenernya cukup mudah bagi yang Allah mudahkan. Masalahnya, ketika praktek langsung di lapangan itu lhoooooo. Susyaaaah. Huhuhuhu. Subhanallah.

Secara teori, kita udah belajar dalilnya. Udah tau quote-quote yang membangkitkan semangat. Udah mikir, "oh iya ya bener nih, harus gini nih" saat belajar teorinya. Tapi, begitu masalah itu bener-bener ada di hadapan kita.. langsung menguap itu segala teori yang kita pelajari kalau kita ga minta pertolongan Allah.
Ya Allah, kadang jari kena cipratan minyak goreng panas aja bikin kesel banget, udah bikin menggerutu secara refleks, udah lupa buat dzikir atau istighfar. Padahal udah belajar tuh teorinya, bahwa rasa sakit yang dialami setiap mukmin itu jadi penggugur dosa. Bahwa ini adalah yang terbaik dari Allah. Bahwa jika mengalami musibah lalu bersabar, maka ini yang perkara yang baik dan bahkan terbaik. Bahwa semua ketidaknyamanan yang terjadi pada kita itu pasti karena ada andil dari dosa-dosa kita, hence Allah buat sakit di dunia supaya itu menjadi penggugur dosa-dosa kita. Ha. Perkara kecipratan minyak goreng doang. Itu masih perkara kecil. Gimana kalau ada musibah beneran? Gimana kalau ada masalah yang lebih besar dari ini? Masa masih lemah dan lalai untuk mengamalkan ilmu yang udah dipelajari?

Masih jauuuuuuh. Hiks.
Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.

Belajarlah, wahai diri. Kamu adalah anak Adam yang BANYAK melakukan kesalahan. Tidak ada jalan lain kecuali belajar dan terus memperbaiki diri. Bukan untuk orang lain, tapi untuk kebaikan dirimu sendiri.

Comments

Popular Posts